1

1+1 tidak selalu sama dengan 2

Minggu, 15 April 2012
Share this Article on :
Semua orang di seantero dunia ini pasti tau kalo 1+1 itu sama dengan 2.
Tapi  “tau gak sih??” kalo  ternyata 1+1 itu tidak selalu sama dengan 2. Ada satu sitem yang mengatakan bahwa 1+1 itu tidak sama dengan 2. Beneran sumpah!!
Ga percaya?
Mau tau gak sistem apaan?
Bener..??

Oke saya kasih tau, tapi sebelumnya..
pake dulu dong celananya.. baru saya kasih tau...
hehe.. udah??  Oke.. sip
Dengan menggunakan sistem matematika,  1+1 sudah pasti hasilnya 2. Itu mutlak dan eksak.
Tapi apabila kita menggunakan sistem lain, hasilnya bukan 2

Pake sistem apaan tuh??
Sistem biner..!!

Kalo kita menggunakan sistem biner, 1+1 maka hasilnya adalah 0. Ya 1+1=0
Dalam sistem biner ga ada yg namanya angka 2 !! 

Kok bisa sih??
penasaran kan...
Oke.. Mari kita pahami apa itu biner..

Sedikit ulasan diatas cuma sedikit intermezzo untuk membuat kamu tertarik buat belajar biner, biar rasa ingin tahu kamu keluar, karena modal untuk belajar adalah “rasa ingin tau”..
Mungkin di posting ini kamu gak akan belajar hitung-hitungan biner, tapi kamu akan tau apa itu biner dan apa hubungannya sama komputer ..

Biner dapat membuka pikiran kamu, dan dengan biner kamu bisa melihat sebuah keindahan dan keajaiban. Apa itu? Lihat saja nanti..

Rasa ingin tau nya bertambah kan? Oke bagus! lanjut..
Baca sampe selesai  ye.. :)


Apa sih biner??
Biner, berasal dari bahasa Inggris, binary, yang artinya memiliki dua keadaan. Dimana dalam sistem bilangan biner hanya mengenal dua keadaan, 0 dan 1. Berbeda dengan sistem bilangan desimal (basis 10) yg mengenal 0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan  9.


Dengan hanya mengenal 0 dan 1 jangan kamu pikir hitung-hitungan dalam biner bisa jauh lebih gampang daripada hitung-hitungan desimal. Itu salah..
Hitung-hitungan biner cukup untuk membuat otak kamu ngebul.. apa lagi kalo kamu seorang newbie, lugu, unyu2, dan belum tau apa-apa.. itu yg saya rasain waktu pertama kali belajar sebagai seorang anak tekaje :D
Kalo ga percaya coba sedikit pelajari tentang:
- Teknik elektronika analog dan digital dasar
- Gerbang logika
- Ekspresi boolean
Pasti kamu bakal bilang WAW..


O ya, tau gak? Sistem biner ini sangat erat hubungannya sama yg namanya dunia digital terutama komputer. Pokoknya yg berbau-bau digital ada hubungannya dengan biner.



Apa hubungan biner sama komputer??

Kita mulai dengan biner sebagai  ”Bahasa rendah”.
Bahasa rendah? Apaan tuh??

Bahasa rendah adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara langsung dengan makhluk rendahan.
Siapa makhluk rendahan itu? Mesin! Mesin digital yg biasa kita panggil ”komputer”.


Saat manusia mulai maju dengan perangkat teknologinya, hal yang dilakukan adalah menDigitalkan perangkat Analognya. Sinyal2 analog diubah menjadi sinyal digital.
Semua sistem digital didasarkan pada bilangan biner yang hanya mengenal dua kemungkinan angka yakni 0 atau 1, bukan bilangan berbasis sepuluh seperti yang kita gunakan sehari-hari.
Sinyal digital sendiri sebenarnya cuma akal2an logika saklar dimana cuma mengenal 2 keadaan.
hidup apa mati,
on apa off

Pada dasarnya komputer baru bisa bekerja kalau ada aliran listrik yang mengalir didalamnya. Aliran listrik yang mengalir memiliki dua kondisi.
On = ada arus listrik dan
Off = tidak ada arus listrik
yang selanjutnya kita definisikan dengan notasi 0 dan 1.
0 = off
1 = on

Nah, sebenarnya yang komputer lakukan di balik layar adalah mengubah tombol-tombol yang ada di dalam dirinya dari “on” menjadi “off” atau sebaliknya. Memang sulit untuk membayangkan bahwa komputer sekarang justru berkembang dari konsep sesederhana ini, namun itulah kenyataannya.

Dengan cara tersebut komputer dapat bekerja secara sangat efisien, dan menggunakan metode yang sangat sederhana. Mengapa sederhana? Karena komputer merupakan perangkat elektronik yang tersusun atas banyak tombol/sakelar. Yang namanya sakelar, umumnya memiliki dua buah keadaan, keadaan “on” dan keadaan “off“, membuat kondisi yang sangat jelas dan tidak membingungkan.

Karena komputer modern merupakan mesin yang sangat kompleks, bayangkan komputer sebagai sebuah perangkat dengan milyaran sakelar. Nah, setiap sakelar ini dinamakan dengan bit. Sebuah bit (singkatan dari binary digit) merupakan kombinasi dari sakelar “on” dan “off“.

Dua angka inilah yang mengalir terus didalam komputer, berputar dari processor, motherboard, chip memory, sampai ke perangkat-perangkat penyimpan data dan output lainnya atau sebaliknya. Bit mengalir sebagai sinyal-sinyal listrik. Ibarat sakelar 0=off dan 1=on. Begitulah, rangkaian data yang jumlahnya miliaran bahkan triliunan bit mengalir bagai orang menekan tombol on/off secara berulang-ulang dan cepat.

Dan dengan begitu.. KOWAWA!! komputer bisa melakukan keajaiban di depan muka kita.. Hebat kan.. :D

Apapun yang tampil sekarang ini di depan kamu adalah hasil dari pengolahan bilangan biner.Yuph , semuanya tersusun dari angka 0 dan 1.

Sebagai contoh sederhana: huruf “G” di layar monitor kamu merupakan terjemahan dari sinyal listrik 01000111 atau off-on-off-off-off-on-on-on. Ketika kamu menekan tombol huruf “G” pada keyboard, huruf tersebut akan dikonversi secara otomatis  sebagai rangkaian getaran listrik yang dapat dikenali oleh komputer. Kemudian dikeluarkan/divisualisasikan melalui layar monitor sebagai huruf G. Dan muncul lah huruf G di layar monitor kita.

Bit merupakan satuan data terkecil.
8 bit = 1 byte bisa memuat 1 karakter (mewakili huruf, angka, simbol dalam bentuk ASCII)

Byte yaitu jumlah ruang yang dibutuhkan  untuk menyimpan 8 bit

berapa banyak bit yg terkandung dalam data 1MegaByte?
1MB = 1000KB = 1 juta Byte = 8 juta Bit
Bisa bayangin ga, berapa banyak angka 0 dan 1 yg terkandung didalamnya? *ngebul..


Oke udah dulu ngomongin bit nya... kita Kembali ke benang merah, biner sebagai bahasa komputer

Menyusun program dalam bahasa rendah (bahasa mesin) sangat rumit dan memerlukan waktu lama, serta tidak mudah dihapalkan, karena instruksinya panjang dan hanya berupa angka-angka 0 dan 1.
Manusia sendiri bakal kerepotan klo harus menghadapi jajaran angka nol dan satu segitu banyaknya, Untuk lebih memperpendek penulisan program, maka mulai diperkenalkan basis bilangan selain biner, yaitu bilangan basis 8 (Oktal) dan bilangan basis 16 (Heksadesimal).

Kemudian dibuatlah bahasa assembly, yang merupakan pengkonversian logika biner ke logika hexa. Dari logika hexa inilah programmer mesin gak harus dituntut ngurutin angka nol satu, satu per satu. Cukup membuat logika hexa dan alur program(flowchart)nya dan biarkan interpreter di IC itu sendiri yang mikirin logika binernya. Bahasa assembly masih bagian bahasa rendah karena merupakan bahasa pemrograman yang paling mendekati kode mesin yang sesungguhnya.

Bahasa Pemrograman aras menengah, yaitu C/C++. meski terkadang orang lebih suka menyebutnya sebagai Bahasa aras tinggi, namun pada kenyataanya bahasa C yang telah disempurnakan menjadi C++ tidak bisa disamakan dengan bahasa aras tinggi lainnya karena kemampuannya dalam pengaksesan memori secara langsung. sehingga meskipun script/codenya seperti aras tinggi namun mempunyai kemampuan seperti bahasa aras rendah. oleh sebab inilah bahasa C/C++ menjadi salah satu bahasa yang paling handal dan banyak digunakan di dunia. Bahkan ada informasi beredar bahwa Windows XP dibuat dengan menggunakan bahasa ini dan tidak lagi menggunakan assembly. 

Bahasa berikutnya adalah “Bahasa aras tinggi”, yaitu bahasa yang lazim digunakan dalam pemrograman komputer. Contoh: Java, Visual Basic, Delphi, Pascal, PHP dsb
Bahasa ini familiar ke manusia (lebih manusiawi dan ber-perikemanusiaan yg adil dan beradab), mudah dipahami bahkan script-nya mendekati bahasa inggris. Contoh, logika if, then, else.

If nyebur then basah else biasa aja

Tapi perintahnya engga langsung ke mesin. Kita tidak berkomunikasi dengan mesin secara langsung. Karena seperti yg sudah dikatakan, mesin itu Cuma ngerti 0 dan 1. Mesin meskipun keliatannya pinter sebenernya dia cuma ngerti logika on dan off.

Lantas bagaimana mesin bisa mengerti apa yg diperintahkan oleh si “Aras Tinggi”?? mesin kan cuma ngerti 0 dan 1 doang...??

Jawabannya mudah, setiap bahasa pemrograman mempunyai penerjemah yg menerjemahkan bahasanya menjadi bahasa mesin (biner). Penerjemah ini disebut compiler.

Compiler = penerjemah bahasa assembly, aras menengah, atau aras tinggi kedalam bentuk kode biner. kode itulah yang bisa dimengerti oleh mesin komputer kita.

Masing-masing bahasa pemrograman mempunya compilernya sendiri-sendiri, yg menerjemahkan bahasanya ke bahasa mesin.

Jadi kesimpulannya.
Mesin digital Cuma ngerti 0 dan 1
Sehebat2nya media digital buatan manusia ujung2nya dia akan kembali merujuk pada logika biner, 0 dan 1.


Inilah yang disebut “Keindahan pengetahuan” :D


Berbicara masalah dunia digital memang mengasikan..
Dunia yg menurut saya menarik untuk dijelajahi, dunia yg begitu luas dan penuh dengan keajaiban.
Dunia yg telah membuat saya menjadi seorang anak yg penuh dengan rasa ingin tahu, abisius akan ilmu, haus akan pengetahuan, dan selalu merasa tidak puas akan ilmu yg dimiliki.
Saya rasa inilah dunia saya, dunia 0 dan 1. :D
Dunia yg sekarang menjadi sebuah impian, impian yang menjadi cita-cita. :D


Terima kasih buat semua yg udah baca posting ini, bahkan sampai baris ini :)
Terima kasih untuk rekan-rekan smkn1karawang, tkj, padi, teruslah berjuang, Amigo!!

Computer Underground, hey nak, sudah saatnya belajar dan berhenti bermain.
dan ingat selalu, kita tidak pernah tahu segalanya.
Mulailah belajar, perhatikan dunia dan kuasai ! kau akan terkagum, betapa indahnya semesta ini.


Artikel Terkait:

1 komentar:

Andi Wijaya mengatakan...

Tulisannya kereeen...

Posting Komentar